Jumat, 20 Juli 2007

KUTAI KARTANEGARA

Kata Kraton/Keraton yang berasal dari kata 'keratuan' memiliki arti sebagai istana atau tempat kediaman dari seorang ratu (raja), istilah istana ini juga biasa disebut dengan Kedaton yang berasal dari kata 'kedatuan'. Jika dilihat dari perjalanan panjang sejarah Kerajaan Kutai Kartanegara sejak abad ke-13 yang telah mengalami tiga kali perpindahan ibukota, tentunya istana Kerajaan Kutai Kartanegara pun telah mengalami beberapa kali perpindahan atau perubahan. Namun sayang, tidak ada dokumentasi sejarah mengenai rupa bangunan istana raja-raja Kutai di masa lalu baik yang di Kutai Lama, ibukota pertama Kerajaan Kutai Kartanegara maupun di Pemarangan, ibukota kerajaan yang kedua.

Dokumentasi bentuk istana Sultan Kutai hanya ada pada masa pemerintahan Sultan A.M. Sulaiman yang kala itu beribukota di Tenggarong, setelah para penjelajah Eropa melakukan ekspedisi ke pedalaman Mahakam pada abad ke-18. Carl Bock, seorang penjelajah berkebangsaan Norwegia yang melakukan ekspedisi Mahakam pada tahun 1879 sempat membuat ilustrasi pendopo istana Sultan A.M. Sulaiman. Istana Sultan Kutai pada masa itu terbuat dari kayu ulin dengan bentuk yang cukup sederhana.

Interior Keraton Sultan A.M. Sulaiman
Interior keraton Sultan A.M. Sulaiman
( Koleksi: Sultan H.A.M. Salehuddin II )
Keraton Lawas pada masa Sultan Alimuddin
Keraton Sultan Kutai pada masa Sultan A.M. Alimuddin
( Koleksi: J.R.Wortmann, Driebergen, The Netherlands )

Setelah Sultan Sulaiman wafat pada tahun 1899, Kesultanan Kutai Kartanegara kemudian dipimpin oleh Sultan A.M. Alimuddin (1899-1910). Sultan Alimuddin mendiami keraton baru yang terletak tak jauh dari bekas keraton Sultan Sulaiman. Keraton Sultan Alimuddin ini terdiri dari dua lantai dan juga terbuat dari kayu ulin (kayu besi). Keraton ini dibangun menghadap sungai Mahakam. Hingga Sultan A.M. Parikesit naik tahta pada tahun 1920, keraton ini tetap digunakan dalam menjalankan roda pemerintahan kerajaan.

2 komentar:

kutai mengatakan...

sulatan kutai saat ini palsu

kutai mengatakan...

anak sultan alimudin yg PERTAMA yaitu SEOMANTRI BIN ALIMUDIN, bukannya parikesit,sedangkan masyarakt kutai sudah tau bahwa sultan kutai saat ini palsu dan tau yg sebenarnya sultan yg asli itu MISBAHRUDIN BIN SOEMANTRI ank PERTAMA yg masih hidup sekarang ini